Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. Menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi.
2. Membenahi kesalahan berbahasa dalam teks laporan hasil
observasi.
Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Berikut ini adalah unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi.
1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina
Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Untuk memahami hal tersebut, kamu harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa.
Kata berbentuk morfem atau morfem bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas, contoh Baju, Kamu, Buah, dsb.
Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat. Contoh wayang kulit, rumah sakit, warung makan, dsb.
2. Afiksasi
Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.
3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Ciri Kalimat Definisi
- Menjelaskan arti suatu objek
- Deskripsi bersifat umum atau tidak melibatkan fitur khusus
objek
- Biasanya ditemukan dalam laporan ilmiah.
- Jika kalimatnya bertolak belakang, maka itu tidak akan
mengubah arti kalimat itu
Contoh Kalimat Definisi
- Untuk lebih memahami definisi kalimat, berikut adalah beberapa contoh definisi kalimat.
- Suaka margasatwa adalah daerah berhutan dengan beragam jenis hewan.
- Warga adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah (negara).
- Survei adalah studi yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau melakukan wawancara untuk mengumpulkan data.
- Lima indera terlibat dalam menggambarkan objek
- Dapat membuat pembaca melihat atau membayangkan orang yang diceritakan
- Berbicara tentang fitur khusus objek
- Sering ditemukan dalam laporan atau deskripsi paragraf
- Jika kalimatnya terbalik, itu akan mengubah makna kalimat itu.
Contoh Kalimat Deskripsi
- Kadal itu membela musuh dengan mematahkan ekornya.
- Bunglon dapat mengubah warna kulit mereka berdasarkan di mana mereka berada.
4. Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat simpleks adalah suatu kalimat dimana hanya terdiri
dari satu verba utama. Hal ini dikarenakan pada kalimat simpleks hanya
mempunyai satu peristiwa, aksi, maupun tindakan.
Kalimat ini umumnya mempunyai pola :
S-P , S-P-O , S-P-O-K , S-P-O-K-Pel
- Pina membersihkan meja di ruang tamu. Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O-K
- Nisa menyiram bunga. Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O
Kalimat Kompleks adalah suatu kalimat dimana mempunyai lebih dari satu verba utama ataupun predikat karena disini terdapat dua aksi, peristiwa, ataupun kejadian. Kedua struktur ini umumnya dapat dipisahkan dengan tanda koma, konjungsi, maupun sebaliknya tidak mempunyai tanda atau konjungsi sama sekali.
Contoh :
- Pina membeli berlian baru karena ia mempunyai banyak uang. Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-O-C-S-P-O
- Sifa menyanyi di kebun, burung pun berkicauan dengan begitu merdunya. Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-K-S-P-K