Kamis, 01 September 2016

Nyaman?

Apa arti kenyamanan  bagi anda? 
beberapa orang mungkin mengatakan kenyamanan adalah situasi dan kondisi dimana todak ada gangguan. ada pula yang mengatakan mungkin kenyamanan adalah situasi dan kondisi ketika harapan dan keinginan tercapai dan segalanya berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. bisa jadi juga kenyamanan adalah ketika kita merasa kebiasaan yang kita lakukan menjadikan diri kita semakin dekat dengan sesuatu ataupun seseorang yang berimplikasi pada rasa bahagia. Apapun definisi kenyamanan maka segalanya akn runtuh ketika kita menemui gangguan, hambatan atau bisa saja kita sebut dengan harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang diidamkan. 
Makna gangguan dalam hal kenyamanan akan sangat sulit dimengerti oleh orang lain. Tapi, dalam ketidaknyamanan itu justru akan berimplikasi bagi orang lain pula. Bukan kah itu akan sedikit rumit?, atau bahkan sangat rumit?. 
Serumit pemahaman anda mengenai tulisan ini mungkin... 
Bagi saya sangat tidak menyenangkan ketika kenyamanan terhadap sesuatu yang biasa kita lakukan harus diganggu oleh orang lain. Saat dimana kita justu sangat membutuhkan kenyamanan itu tapi tidak lagi bisa kita nikmati. Rasanya ingin marah, tapi jangankan untuk marah bahkan meratap pun tidak berhak. 
Ini tentu akan menimbulkan permasalsahn, ya.. tentu saja. ditambah lagi apabila kita cenderung menggantungkan harapan kenyamanan pada seseorang. Seorang manusia pada kenyataannya tidaklah dapat dijadikan pijakan yang serta merta bagi sesamanya, Mengapa??? karena terlalu naif rasanya jika harus terus bersabar mengahadapi manusia dan dengan senang hati menggantungkan harapan tinggi padanya. 
Ntah mengapa, belakangan ini saa merasa tidak dapat lagi berharap pada manusia manapun. Rasanya sunghuh hanya ingin dekat dengan Tuhan. Ntah apa makna semua itu tapi apalah daya saya yang hanya manuasi biasa yang mungkin bahkan Tuhan pun akan nyinyir mendengar doa dari orang yang tidak sealu berada pada arahannya. Tapi yang saya tahu pasti Tuhan itu tidak akan pernah meninggalkan umatnya seburuk apapun keadaannya umat itu. 
Kembali pada bahasan kenyamanan, betapa mengganggunya rasa itu, betapa tidak nikmatnya hidup bila rasa nyaman telah berganti pada rasa kesal dan terburu-buru ingin melewati segalanya. tidak ada lagi hasrat ingin menikmati.semaunya terasa sangat menyebalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar