Apa itu Cerpen?
Apakah kalian pernah mendengar ungkapan “cerita yang dapat dibaca hanya sekali duduk”? Dalam ungkapan ini dapat disimpulkan bahwa cerita yang dimaksud adalah cerita pendek atau cerpen. Pada umumnya, cerpen bersifat fiksi atau rekayasa dan masalah yang terdapat dalam cerpen biasanya memiliki kesan tunggal. Disamping itu, ada berbagai macam karakter tokoh baik antagonis maupun protogonis, dimana dari karakter tersebut maka dapat dipelajari hal-hal yang benar dan salah dari nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.
Selain definisi di atas, ada beberapa pengertian cerpen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatu ketika.
Menurut Sutardi, cerpen adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi konflik antartokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antartokoh, tempat, dan waktu yang membentuk satu kesatuan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah prosa berisi gagasan, pikiran, pengalaman yang diimajinasikan dan membentuk sebuah peristiwa dengan satu peristiwa puncak. Ada beberapa ciri-ciri cerpen yang mesti dipahami agar kita dapat membedakannya dengan karya tulis lainnya, diantaranya adalah:
a. Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata.
b. Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel.
c.
Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.
d. Tidak
mencerminkan semua kisah tokohnya. Karena dalam cerpen yang dikisahkan hanyalah
intinya
saja.
e. Tokoh
yang diceritakan dalam cerpen mengalami sebuah konflik sampai pada tahap
penyelesaiannya.
f. Pemilihan
katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
g. Bersifat
Fiktif.
h.
Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus.
i.
Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama.
j.
Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut
merasakan
kesan dari
cerita tersebut.
Apa saja unsur-unsur pembangun Cerita Pendek?
Cerpen
memiliki dua unsur pembangun, diantaranya adalah unsur intrinsik dan
ekstrinsik.
a. 👉 Unsur intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang
berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika
diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik
adalah komponen-komponen bangunan
tersebut. Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema,
tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya
bahasa, sudut pandang dan amanat. Berikut
penjelasannya:
1) Tema
Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh
pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita
harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa
yang membentuk alur cerita dalam cerpen
itu. Dengan kata lain tema merupakan ide atau
gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan
cerita yang ada dari cerpen. Tema memiliki sifat
umum dan general yang dapat diambil dari
lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di
masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri,
pendidikan, sejarah, perjuangan romansa,
persahabatan dan lain-lain.
2) Penokohan
Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan
dan mengembangkan karakter tokohtokoh dalam cerita. Berikut cara-cara
penggambaran karakteristik tokoh.
• Teknik analitik langsung
Alam termasuk siswa yang paling rajin di antara
teman-temannya. Ia pun tidak merasa sombong
walaupun berkali-kali dia mendapat juara bela diri.
Sifatnya itulah yang menyebabkan ia banyak
disenangi teman-temannya.
• Penggambaran fisik dan perilakutokoh
Seperti sedang berkampanye, orang-orang desa itu
serempak berteriak-teriak! Mereka menyuruh
camat agar secepatnya keluar kantor. Tak lupa
mereka mengacung-acungkan tangannya,
walaupun dengan perasaan yang masih juga ragu-ragu.
Malah ada di antara mereka sibuk
sendiri menyeragamkan acungan tangannya, agar tidak
kelihatan berbeda dengan orang lain.
Sudah barang tentu, suasana di sekitar kecamatan
menjadi riuh. Bukan saja oleh demonstrandemonstran dari desa itu, tapi juga
oleh orang-orang yangkebetulan lewat dan ada disana.
• Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
Desa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik.
Padahal kampung- kampung tetangganya sudah
pada terangsemua • Penggambaran tata kebahasaan
tokoh
Dia bilang, bukan maksudnya menyebarkan provokasi.
Tapi apa yang diucapkannya benarbenar membuat orang sedesa marah.
• Pengungkapan jalan pikiran tokoh
Ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan;
ingin ia mendekapnya, mencium bau
keringatnya. Dalam pikirannya, cuma anak gadisnya
yangmasih mau menyambutnya dirinya.
• Penggambaran oleh tokoh lain
Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari.
Tak jarang ia bertandang ke rumah sambil
membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang
menjengkelkan saya, seluruh keluargaku
jadi menaruh perhatian kepadanya.
3) Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk
oleh hubungan sebab akibat
ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan
cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola
pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami,
dan logis. Jalan cerita suatu cerpen
kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga
kadang- kadang sederhana.
4) Latar
Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan
peristiwa yang digunakan dalam suatu cerita.
Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau
bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi
untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca
terhadap jalannya suatu cerita.
5) Gaya Bahasa
Dalam cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk
menciptakan suatu nada atau suasana
persuasif serta merumuskan dialog yang mampu
memperlihatkan hubungan dan interaksi
antara sesama tokoh. Kemampuan sang penulis
mempergunakan bahasa secara cermat dapat
menjelmakan suatu suasana yang berterus terang atau
satiris,
6) Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan
oleh pengarang cerpen untuk
menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang
pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para
penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada
di luar cerita.
7) Amanat
Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan
pengarang. Amanat dalam cerpen
umumnya bersifat tersirat. Kehadiran amanat, pada
umumnya tidak bisa lepas dari tema
cerita. Misalnya, tema cerita itu tentang
perjuangan kemerdekaan, amanat cerita itu pun tidak
jauh dari pentingnya mempertahankan kemerdekaan.
👉Unsur Ektrinsik
1) Latar belakang masyarakat
Yang termasuk dalam latar belakang masyarakat
adalah ideology Negara, kondisi politik,
kondisi social dan kondisi ekonomi.
2) Latar belakang penulis
Yang termasuk dalam latar belakang penulis adalah
riwayar hidup penulis, kondisi
psikologis dan aliran sastra penulis.
3) Nilai yang terkandung dalam cerpen
Nilai yang merupakan u sur ekstrinsik adalah nilai
agama, nilai social, nilai agama dan lainlain.
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Pendek
a. Struktur teks cerita pendek
Stuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang
membentuk cerpen itu sendiri. Dengan
demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur
yang berupa alur, yakni berupa jalinan cerita
yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun
secara kronologis. Secara umum jalan
cerita terbagi ke dalam bagian-bagianberikut.
1. Pengenalan situasi cerita
(exposition,orientation)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para
tokoh, menata adegan dan hubungan
antartokoh.
2. Pengungkapan peristiwa (complication)
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang
menimbulkan berbagai masalah,
pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para
tokohnya.
3. Menuju pada adanya konflik (risingaction)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan,
kehebohan, ataupun keterlibatanberbagi
situasi yang menyebabkanbertambahnya kesukaran
tokoh.
4. Puncak konflik (turning point)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah
bagian cerita yang paling besar dan
mendebarkan. Pada bagian pula, ditentukannya
perubahan nasib beberapa tokohnya.
Misalnya, apakah dia kemudian berhasil
menyelesaikan masalahnya atau gagal.
5. Penyelesaian (ending ataucoda)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi
penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib
yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa
puncak itu. Namun ada pula, cerpen
yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan
kepada imaji pembaca. Jadi, akhir
ceritanya itu dibiarkan menggantung, tanpa
adapenyelesaian.
b. Kaidah Kebahasaan
Kaidah kebahasaan teks cerpen adalah seperti
berikut.
1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang
ditandai oleh fungsi-fungsi
keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika
itu, beberapa tahun yang lalu,
telahterjadi.
2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan
waktu (konjungsi kronologis).
Contoh:sejak saat itu,setelah itu, mula-mula,
kemudian.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan
suatu peristiwa yang terjadi,
seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat,
menghindar.
4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan
kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang.
Contoh: mengatakan bahwa,
menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan,
menyatakan, menuturkan.
5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan
sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh. Contoh:
merasakan,menginginkan, mengarapkan, mendambakan,
mengalami.
6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan
oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata
kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Contoh:
a. Alam berkata, “Jangan diam saja, segera temui
orang itu!”
b. “Di mana keberadaan temanmu sekarang?” tanya Ani
pada temannya.
c. “Tidak. Sekali saya bilang, tidak!” teriak Lani.
7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive
language) untuk meng- gambarkan tokoh,
tempat, atausuasana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar