Jumat, 08 Oktober 2021

Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek


Apa itu Cerpen?

         Apakah kalian pernah mendengar ungkapan “cerita yang dapat dibaca hanya sekali duduk”? Dalam ungkapan ini dapat disimpulkan bahwa cerita yang dimaksud adalah cerita pendek atau cerpen. Pada umumnya, cerpen bersifat fiksi atau rekayasa dan masalah yang terdapat dalam cerpen biasanya memiliki kesan tunggal. Disamping itu, ada berbagai macam karakter tokoh baik antagonis maupun protogonis, dimana dari karakter tersebut maka dapat dipelajari hal-hal yang benar dan salah dari nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.

Selain definisi di atas, ada beberapa pengertian cerpen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatu ketika.

Menurut Sutardi, cerpen adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi konflik antartokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antartokoh, tempat, dan waktu yang membentuk satu kesatuan. 

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah prosa berisi gagasan, pikiran, pengalaman yang diimajinasikan dan membentuk sebuah peristiwa dengan satu peristiwa puncak. Ada beberapa ciri-ciri cerpen yang mesti dipahami agar kita dapat membedakannya dengan karya tulis lainnya, diantaranya adalah:

a. Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata.

b. Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel.

c. Kebanyakan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.

d. Tidak mencerminkan semua kisah tokohnya. Karena dalam cerpen yang dikisahkan hanyalah

intinya saja.

e. Tokoh yang diceritakan dalam cerpen mengalami sebuah konflik sampai pada tahap

penyelesaiannya.

f. Pemilihan katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.

g. Bersifat Fiktif.

h. Menceritakan satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan lurus.

i. Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama.

j. Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut merasakan

kesan dari cerita tersebut.


Apa saja unsur-unsur pembangun Cerita Pendek?

Cerpen memiliki dua unsur pembangun, diantaranya adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik.

a.     ðŸ‘‰ Unsur intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika

diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik adalah komponen-komponen bangunan

tersebut. Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya

bahasa, sudut pandang dan amanat. Berikut penjelasannya:

1) Tema

Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, kita

harus terlebih dahulu mengenali rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen

itu. Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan

cerita yang ada dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari

lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri,

pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain.

2) Penokohan

Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokohtokoh dalam cerita. Berikut cara-cara penggambaran karakteristik tokoh.

• Teknik analitik langsung

Alam termasuk siswa yang paling rajin di antara teman-temannya. Ia pun tidak merasa sombong

walaupun berkali-kali dia mendapat juara bela diri. Sifatnya itulah yang menyebabkan ia banyak

disenangi teman-temannya.

• Penggambaran fisik dan perilakutokoh

Seperti sedang berkampanye, orang-orang desa itu serempak berteriak-teriak! Mereka menyuruh

camat agar secepatnya keluar kantor. Tak lupa mereka mengacung-acungkan tangannya,

walaupun dengan perasaan yang masih juga ragu-ragu. Malah ada di antara mereka sibuk

sendiri menyeragamkan acungan tangannya, agar tidak kelihatan berbeda dengan orang lain.

Sudah barang tentu, suasana di sekitar kecamatan menjadi riuh. Bukan saja oleh demonstrandemonstran dari desa itu, tapi juga oleh orang-orang yangkebetulan lewat dan ada disana.

• Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh

Desa Karangsaga tidak kebagian aliran listrik. Padahal kampung- kampung tetangganya sudah

pada terangsemua • Penggambaran tata kebahasaan tokoh

Dia bilang, bukan maksudnya menyebarkan provokasi. Tapi apa yang diucapkannya benarbenar membuat orang sedesa marah.

• Pengungkapan jalan pikiran tokoh

Ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin ia mendekapnya, mencium bau

keringatnya. Dalam pikirannya, cuma anak gadisnya yangmasih mau menyambutnya dirinya.

• Penggambaran oleh tokoh lain

Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia bertandang ke rumah sambil

membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku

jadi menaruh perhatian kepadanya.

3) Alur

Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat

ataupun bersifat kronologis. Pola pengembangan cerita suatu cerpen beragam. Pola-pola

pengembangan cerita harus menarik, mudah dipahami, dan logis. Jalan cerita suatu cerpen

kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang- kadang sederhana.

4) Latar

Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan peristiwa yang digunakan dalam suatu cerita.

Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual atau bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi

untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita.

5) Gaya Bahasa

Dalam cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana

persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi

antara sesama tokoh. Kemampuan sang penulis mempergunakan bahasa secara cermat dapat

menjelmakan suatu suasana yang berterus terang atau satiris,

6) Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen untuk

menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para

penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.

7) Amanat

Amanat merupakan pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen

umumnya bersifat tersirat. Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari tema

cerita. Misalnya, tema cerita itu tentang perjuangan kemerdekaan, amanat cerita itu pun tidak

jauh dari pentingnya mempertahankan kemerdekaan.


👉Unsur Ektrinsik

1) Latar belakang masyarakat

Yang termasuk dalam latar belakang masyarakat adalah ideology Negara, kondisi politik,

kondisi social dan kondisi ekonomi.

2) Latar belakang penulis

Yang termasuk dalam latar belakang penulis adalah riwayar hidup penulis, kondisi

psikologis dan aliran sastra penulis.

3) Nilai yang terkandung dalam cerpen

Nilai yang merupakan u sur ekstrinsik adalah nilai agama, nilai social, nilai agama dan lainlain.


Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Pendek

a. Struktur teks cerita pendek

Stuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Dengan

demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa alur, yakni berupa jalinan cerita

yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun secara kronologis. Secara umum jalan

cerita terbagi ke dalam bagian-bagianberikut.

1. Pengenalan situasi cerita (exposition,orientation)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan

antartokoh.

2. Pengungkapan peristiwa (complication)

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah,

pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju pada adanya konflik (risingaction)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatanberbagi

situasi yang menyebabkanbertambahnya kesukaran tokoh.

4. Puncak konflik (turning point)

Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan

mendebarkan. Pada bagian pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.

Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

5. Penyelesaian (ending ataucoda)

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib

yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, cerpen

yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir

ceritanya itu dibiarkan menggantung, tanpa adapenyelesaian.

 

b. Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan teks cerpen adalah seperti berikut.

1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi

keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu,

telahterjadi.

2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis).

Contoh:sejak saat itu,setelah itu, mula-mula, kemudian.

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi,

seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar.

4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara

menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa,

menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.

5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau

dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan,menginginkan, mengarapkan, mendambakan,

mengalami.

6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata

kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Contoh:

a. Alam berkata, “Jangan diam saja, segera temui orang itu!”

b. “Di mana keberadaan temanmu sekarang?” tanya Ani pada temannya.

c. “Tidak. Sekali saya bilang, tidak!” teriak Lani.

7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk meng- gambarkan tokoh,

tempat, atausuasana.


Rabu, 06 Oktober 2021

Teks Anekdot

 


A. Pengertian 

Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Tetapi, ada makna yang tersirat yang terkandung dalam teks tersebut.

Makna teks anekdot membawa fungsi sosial yang bertujuan mengkritik atau menyindir. Kritik dan sindiran tersebut diperoleh dari realita sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Hal tersebut disampaikan melalui lelucon sehingga tidak terkesan menghakimi atau menyudutkan pihak tertentu sehingga dapat disimpulkan terdapat beberapa ciri-ciri teks anekdot.

Cerita dikemas dalam bentuk lelucon, berisi kritik atau sindiran, melibatkan tokoh-tokoh yang dikenal oleh masyarakat. Berbentuk narasi singkat yang mengandung tokoh, alur, dan latar.(tim edukatif erlangga)

Anekdot dapat juga diungakapkan dalam bentuk gambar atau ilustrasi, biasanya dapat kita temukan di media cetak berupa komik atau di media elektronik berupa meme.

B. Struktur teks anekdot terdiri atas abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda

  1. Abstrak, bagian pembukaan yang gunanya memberikan gambaran tentang isi teks kepada pembaca;
  2. Orientasi, bagian awal dari kejadian atau menjelaskan latar belakang terjadinya peristiwa utama;
  3. Krisis,  bagian di mana mulai muncul masalah unik atau tidak biasa pada tokoh;
  4. Reaksi, bagian ini menggambarkan bagaimana tokoh menyelesaikan masalahnya; dan
  5. Koda, bagian akhir dari cerita dan dapat berupa kesimpulan.

C. Unsur kebahasaan Anekdot 

Secara kebahasaan teks anekdot memiliki unsur yaitu mengandung kata keterangan waktu, kata kiasan, kalimat sindiran, konjungsi penjelas, kata kerja material, kata kerja mental, konjungsi sebab akibat, kalimat imperatif, kalimat seru, dan konjungsi temporal, dan kalimat retoris.

D. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot

Mengonstruksi berasal dari kata dasar konstruksi yang menurut KBBI salah satunya bermakna susunan. Maka apabila sama- sama mendapat awalan meng- maka menjadi menyusun.

Dalam menyusun atau mengonstruksi kita harus menentukan topik, sasaran , dan unsur kelucuan dalam anekdot serta menyimpulkan makna dan pesan tersirat di dalamnya. Makna tersirat dianalisis dan diuraikan berdasarkan fakta-fakta yang berhubungan dengan topik yang terdapat dalam teks anekdot. Makna tersebut dihubungkan dengan nilai-nilai kehidupan sehingga pembaca dapat mendalami dan merenungkan isi teks anekdot tersebut.

E. Menciptakan Kembali Teks Anekdot

Menciptakan teks anekdot sangat berbeda dibandingkan jika kalian menciptakan teks-teks yang lain. Mengapa demikian? karena teks anekdot bukan sekadar teks yang hanya dipahami konten/ isi nya saja tetapi membaca teks ini perlu identifikasi dan perenungan untuk mendapatkan makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis sehingga ketika kalian akan menciptakan teks ini , maka yang harus dikuasai adalah kalian harus paham dan tahu persoalan disekitarnya baik dari yang terdekat sampai dengan yang terjauh atau terluas. Baik masalah sosial, politik maupun budaya.

Pemunculan tokoh dan pembuatan alur yang menarik, dapat menjadi daya tarik sendiri bagi pembaca pada saat menikmati anekdot yang kalian buat. ketika kalian akan mengemas topik dan masalah menjadi sebuah teks anekdot. Hal yang jangan sampai dilupakan bahwa ciri anekdot salah satunya adalah sindiran yang dibalut kelucuan. Maka, ingatlah ciri itu sebagai ciri yang paling utama. Maka pastilah teks anekdot yang kalian ciptakan akan disukai oleh pembaca.

F. Langkah-Langkah Penyusunan Teks Anekdot

  1. Tentukanlah topik.
  2. Tentukan kritik yang ingin disajikan
  3. Rancang humornya.
  4. Tentukan tokoh yang terkait, sesuai dengan masalahnya. Tokoh yang dimaksud pada umumnya bersifat faktual.
  5. Rinci peristiwa ke dalam alur dan struktur anekdot yang meliputi abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
  6. Kembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita utuh dengan memperhatikan unsur kebahasaannya.
  7. Lakukan penyuntingan.

Teks anekdot ini sama seperti teks narasi, yang di dalamnya terdapat tokoh, alur dan latar. Penyajian teks anekdot berbagai macam, selain berbentuk teks narasi, dapat juga berbentuk dialog dan cerita bergambar. Hal utama dalam penyajian teks anekdot selalu menggunakan kalimat langsung.

Contoh Teks Anekdot 

Obat Sakit Kepala

Abstraksi
Di suatu hari pada bulan puasa, ada sesosok kakek yang hidup bersama dengan cucunya yang sedang asyik menikmati nonton televisi.

Orientasi
Si kakek seperti biasa sedang menonton acara favoritnya yaitu “Si Boy”. Setiap dua puluh menit sekali selalu muncul iklan, dan salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Di dalam Iklan tersebut disebutkan bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

Krisis
Ketika sedang asyik-asyiknya menonton tv, kemudian si kakek mendadak muncul rasa sakit di kepalanya. Kemudian si kakek memanggil cucunya yang sedang enjoy bermain di kamar dan menyuruhnya supaya membelikan obat sakit kepala untuknya. Dan setelah cucunya tiba di rumah, maka tidak menunggu lama, si kakek pun langsung meminum obat tersebut.

Reaksi
Merasa ada yang aneh, si cucu tersebut kemudian bertanya kepada si kakek, “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum obat Kek?”.

Koda
Dengan penuh percaya diri dan sama sekali tidak ragu-ragu, dan seakan tidak merasa berdosa, maka si kakek pun menjawab, “Itulah hebatnya obat bodr*x ini cu, bisa diminum kapan saja!”.

Selasa, 05 Oktober 2021

Mencipta Kembali Teks Anekdot Berdasarkan Aspek Makna Tersirat



Bacalah teks anekdot berikut!

 “Keluarga Miskin dan Durian” 

Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada kepulan asap di dapur. Hasan sangat lapar. Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang yang berbelas kasihan terhadapnya dengan memberi makan kepadanya. Namun, tak seorang pun yang belas kasih kepadanya. Akhirnya, Hasan punya akal panjang yaitu mencuri buah durian milik tetangga yang kikir itu. Dia pulang ke rumah membawa sebuah durian. Ibunya pun senang melihat kedatangan anaknya yang membawa makanan. Ibunya pun memuji tindakan Hasan.

          “Lain kali lebih banyak, ya, Nak! Tidak hanya satu!“ kata ibunya dengan polos.

Hari ini cuaca lebih cerah. Hasan pun pergi ke kebun. Diambilnya dua buah durian. Tapi naas bagi Hasan, warga sudah menghadangnya. Hasan di hakimi oleh massa.

           “Ini bukan keinginan saya, tapi keinginan ibuku.”

Hasan menjerit kesakitan. Ibunya hanya diam.

           “Bagaimana warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini!” Kata kepala kampung.

          “Lanjut, hajar dia, sampai dia kapok!” seru warga. 

Ibunya hanya bisa melihat anak yang malang itu dihakimi massa. Setelah warga puas melampiaskan amarah dan meninggalkannya, ibunya datang memeluknya. Tapi Hasan malah memukul ibunya. Ibunya jatuh tersungkur di tanah. 

          “Kenapa ibu dulu tidak memarahiku ketika aku mencuri pertama kali. Sekarang jadi seperti ini. Ya Allah, hukumlah Ibu yang tidak menyayangi anaknya!” rintih Hasan.


Setelah membaca teks di atas, cobalah untuk merumuskan makna tersirat yang terdapat di dalamnya. Kemudian buatlah teks anekdot yang memiliki nilai yang sama sesuai dengan kreativitasmu. Setelah itu, sajikan hasil kerjamu dalam bentuk video dan unggah ke laman Youtube, Linknya serahkan melalui Google Classroom. 

Senin, 30 Agustus 2021

Teks Eksposisi

Kompetensi Dasar 

3.2 Menganalisis struktur dan  kebahasaan teks eksposisi. 

4.2 Mengkonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan,  argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), serta struktur dan kebahasaan)

Tujuan Pembelajaran 

Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi, serta mampumengonstruksi teks eksposisi dengan memperhatikan isinya. 


Sebelum kita masuk ke materi silakan simak video berikut ini. (Klik Video di bawah ini)

Setelah menyimak video tersebut, saya berharap kalian telah mendapatkan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari kali ini. Selanjutnya ikuti instruksi di bawah ini:

Siapkan buku dan Penamu

Tulislah jawaban dari pertanyaan berikut di bukumu. 

1. Apa tema yang disajikan pembicara pada video tersebut?

2. Apakah dalam video tersebut pembicara menyajikan opini/pendapatnya? Tuliskan apa saja opini tersebut!

3. Pada saat menyimak video tersebut cobalah untuk mulai mengidentifikasi bagian-bagian/strukturnya? 

4. Bagaimana cara Pembicara dalam memperkuat pendapatnya?

5. Apa saja informasi penting yang disampaikan Pembicara pada video tersebut?.

Unggah potret hasil kerjamu di laman GCR, sekaligus sebagai bukti keaktifan pada KBM hari ini. Tidak menyerahkan maka dianggap tidak mengikuti KBM (Kecuali ada keterangan dari wali kelas/pengurus kelas)

Senin, 16 Agustus 2021

X IPS 2 Teks Laporan Hasil Observasi


 Halo...Selamat datang di kelas Bahasa Indonesia, materi kita hari ini adalah Teks Laporan Hasil Observasi. Penjelasan mengenai apa itu laporan Observasi dan bagaimana struktur teksnya, dapat kalian pelajari dari video di atas. silakan simak video tersebut dengan seksama sambil mencatat hal penting yang perlu diingat. Jika ada hal yang tidak kamu pahami dan lanjutkan dengan membaca materi di bawah ini, Jika ada hal yang belum kamu pahami silakan ajukan pertanyaanmu di kolom Komentar pada postingan ini.

  • Apabila ada salah satu diantara kalian yang ingin menanggapi/menjawab pertanyaan tersebut, disilakan dan akan mendapat +1 poin penilaian(Keaktifan dalam KBM selalu disediakan +poin) jangan lupa menyertakan nama baik untuk penanya maupun yang ingin menjawab. 

Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Berikut ini adalah unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi.

1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil            observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Untuk memahami hal tersebut,            kamu harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa. 

Kata berbentuk morfem atau morfem bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas, contoh Baju, Kamu, Buah, dsb.

Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat. Contoh  wayang kulit, rumah sakit, warung makan, dsb.

2. Afiksasi

Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi)pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.

 

3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Ciri Kalimat Definisi

  • Menjelaskan arti suatu objek
  • Deskripsi bersifat umum atau tidak melibatkan fitur khusus objek
  • Biasanya ditemukan dalam laporan ilmiah.
  • Jika kalimatnya bertolak belakang, maka itu tidak akan mengubah arti kalimat itu

Contoh Kalimat Definisi

  • Untuk lebih memahami definisi kalimat, berikut adalah beberapa contoh definisi kalimat.
  • Suaka margasatwa adalah daerah berhutan dengan beragam jenis hewan.
  • Warga adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah (negara).
  • Survei adalah studi yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau melakukan wawancara untuk mengumpulkan data.

 Ciri Kalimat Deskripsi

  • Lima indera terlibat dalam menggambarkan objek
  • Dapat membuat pembaca melihat atau membayangkan orang yang diceritakan
  • Berbicara tentang fitur khusus objek
  • Sering ditemukan dalam laporan atau deskripsi paragraf
  • Jika kalimatnya terbalik, itu akan mengubah makna kalimat itu.

Contoh Kalimat Deskripsi

  • Kadal itu membela musuh dengan mematahkan ekornya.
  • Bunglon dapat mengubah warna kulit mereka berdasarkan di mana mereka berada.

4. Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat simpleks adalah suatu kalimat dimana hanya terdiri dari satu verba utama. Hal ini dikarenakan pada kalimat simpleks hanya mempunyai satu peristiwa, aksi, maupun tindakan.

Kalimat ini umumnya mempunyai pola :

S-P , S-P-O , S-P-O-K , S-P-O-K-Pel

 Contoh :

  • Pina membersihkan meja di ruang tamu. Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O-K
  • Nisa menyiram bunga. Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O

Kalimat Kompleks adalah suatu kalimat dimana mempunyai lebih dari satu verba utama ataupun predikat karena disini terdapat dua aksi, peristiwa, ataupun kejadian. Kedua struktur ini umumnya dapat dipisahkan dengan tanda koma, konjungsi, maupun sebaliknya tidak mempunyai tanda atau konjungsi sama sekali.

Contoh :

  • Pina membeli berlian baru karena ia mempunyai banyak uang. Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-O-C-S-P-O
  • Sifa menyanyi di kebun, burung pun berkicauan dengan begitu merdunya. Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-K-S-P-K

Itulah keempat unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi. selain keempat hal tersebut, tentu kita juga harus memperhatikan penulisan huruf (ejaan), penggunaan tanda baca dan juga kefektifan kalimat yang kita gunakan. 


Tetap semangat dan patuhi protokol kesehatan serta selalu menerapkan perilaku hidup sehat. :)

X IPS 1 Teks Laporan Hasil Observasi


Halo...Selamat datang di kelas Bahasa Indonesia, materi kita hari ini adalah Teks Laporan Hasil Observasi. Penjelasan mengenai apa itu laporan Observasi dan bagaimana struktur teksnya, dapat kalian pelajari dari video di atas. silakan simak video tersebut dengan seksama sambil mencatat hal penting yang perlu diingat. Jika ada hal yang tidak kamu pahami dan lanjutkan dengan membaca materi di bawah ini, Jika ada hal yang belum kamu pahami silakan ajukan pertanyaanmu di kolom Komentar pada postingan ini.
  • Apabila ada salah satu diantara kalian yang ingin menanggapi/menjawab pertanyaan tersebut, disilakan dan akan mendapat +1 poin penilaian(Keaktifan dalam KBM selalu disediakan +poin) jangan lupa menyertakan nama baik untuk penanya maupun yang ingin menjawab. 

Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Berikut ini adalah unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi.

1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil            observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Untuk memahami hal tersebut,            kamu harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa. 

Kata berbentuk morfem atau morfem bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas, contoh Baju, Kamu, Buah, dsb.

Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat. Contoh  wayang kulit, rumah sakit, warung makan, dsb.

2. Afiksasi

Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi)pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.

 

3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Ciri Kalimat Definisi

  • Menjelaskan arti suatu objek
  • Deskripsi bersifat umum atau tidak melibatkan fitur khusus objek
  • Biasanya ditemukan dalam laporan ilmiah.
  • Jika kalimatnya bertolak belakang, maka itu tidak akan mengubah arti kalimat itu

Contoh Kalimat Definisi

  • Untuk lebih memahami definisi kalimat, berikut adalah beberapa contoh definisi kalimat.
  • Suaka margasatwa adalah daerah berhutan dengan beragam jenis hewan.
  • Warga adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah (negara).
  • Survei adalah studi yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau melakukan wawancara untuk mengumpulkan data.

 Ciri Kalimat Deskripsi

  • Lima indera terlibat dalam menggambarkan objek
  • Dapat membuat pembaca melihat atau membayangkan orang yang diceritakan
  • Berbicara tentang fitur khusus objek
  • Sering ditemukan dalam laporan atau deskripsi paragraf
  • Jika kalimatnya terbalik, itu akan mengubah makna kalimat itu.

Contoh Kalimat Deskripsi

  • Kadal itu membela musuh dengan mematahkan ekornya.
  • Bunglon dapat mengubah warna kulit mereka berdasarkan di mana mereka berada.

4. Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat simpleks adalah suatu kalimat dimana hanya terdiri dari satu verba utama. Hal ini dikarenakan pada kalimat simpleks hanya mempunyai satu peristiwa, aksi, maupun tindakan.

Kalimat ini umumnya mempunyai pola :

S-P , S-P-O , S-P-O-K , S-P-O-K-Pel

 Contoh :

  • Pina membersihkan meja di ruang tamu. Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O-K
  • Nisa menyiram bunga. Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O

Kalimat Kompleks adalah suatu kalimat dimana mempunyai lebih dari satu verba utama ataupun predikat karena disini terdapat dua aksi, peristiwa, ataupun kejadian. Kedua struktur ini umumnya dapat dipisahkan dengan tanda koma, konjungsi, maupun sebaliknya tidak mempunyai tanda atau konjungsi sama sekali.

Contoh :

  • Pina membeli berlian baru karena ia mempunyai banyak uang. Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-O-C-S-P-O
  • Sifa menyanyi di kebun, burung pun berkicauan dengan begitu merdunya. Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-K-S-P-K

Itulah keempat unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi. selain keempat hal tersebut, tentu kita juga harus memperhatikan penulisan huruf (ejaan), penggunaan tanda baca dan juga kefektifan kalimat yang kita gunakan. 


Tetap semangat dan patuhi protokol kesehatan serta selalu menerapkan perilaku hidup sehat. :)

Senin, 02 Agustus 2021

Analisis Isi Teks Laporan Hasil Observasi

 

Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari mengenai Analisis isi teks laporan hasil observasi (LHO). 

berikut saya sajikan contoh teks LHO, silakan dibaca, dan dipahami terlebih dahulu ya... :)

Jika kita akan menganalisis teks tersebut maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni: 

  1. Isi/peristiwa/objek observasi
  2. Kronologi/waktu
  3. Kelengkapan data
  4. struktur teks 
  5. kebahasaan
Pada pertemuan yang lalu kalian telah mempelajari mengenai  kebahasaan dalam teks LHO, jika ada yang terlupa silakan baca kembali materi tersebut disini

cobalah berlatih secara mandiri menganalisis isi teks LHO, dengan membuka Buku Siswa halaman 43 (Tugas). Kerjakan di Buku Tugasmu, dan tidak perlu diserahkan di GCR. 

Belum memiliki Buku siswa? silakan unduh disini

Contoh analisis struktur teks LHO 

Pantai

Definisi umum

Pantai adalah batas antara daratan dengan laut. Batas ini merupakan zona laut sampai dengan kedalaman 200 m (garis isobath 200 m). Jadi, sifat-sifat pantai sama dengan daratan. Menurut bentuknya ada empat macam pantai, yaitu pantai landai, pantai curam, pantai bertebing, dan pantai karang.

Deskripsi Bagian (Jenis pantai dari berbagai dasar klasifikasi)

Pantai landai memiliki ciri pantai yang permukaannya relatif datar. Termasuk pantai jenis ini adalah pantai mangrove, pantai bukit pasir, pantai delta, dan pantai estuari. Pantai curam biasanya bergunung-gunung. Karena peretakan yang memanjang sejajar pantai dan terkikis ombak yang besar, terjadilah tebing-tebing curam dan laut dalam. Contohnya, pantai di selatan pulau Jawa dan barat Pulau Sumatera. Sementara pantai bertebing (flaise) adalah pantai yang curam di muka tebing karena adanya pegunungan melintang tegak lurus terhadap pantai. Di pantai ini sering dijumpai laut yang dangkal. Terjadinya flaise karena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu sendiri yang disebabkan oleh abrasi atau erosi. Pantai karang terjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapat terumbu karang, misalnya pantai di pulau Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Pantai seperti ini biasanya dijadikan objek wisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di Manado.

Deskripsi bagian (Manfaat pantai)

Pantai merupakan tempat wisata yang populer dan pantas untuk dinikmati secara bersama keluarga. Pantai juga memiliki ekosistem pantai yang terdapat komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pantai terdiri atas tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah pantai. Sementara komponen abiotik pantai terdiri atas gelombang, arus, angin, pasir, batuan dan sebagainya. Tidak hanya itu, masih banyak yang terdapat di pantai dan dapat kita manfaatkan untuk kehidupan. Pasir yang dicampur dengan air laut diolah menjadi garam. Dan manfaat yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang adalah manfaat pasir buat kesehatan manusia.

Simpulan

Pantai terdiri atas beberapa jenis. Komponen biotik dan abiotik pantai mengandung banyak manfaat. Selain indah, pantai memiliki manfaat bagi kesehatan, dan nutrisi.

Minggu, 25 Juli 2021

Unsur Kebahasaan dalam Teks Laporan Hasil Observasi

 


Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. Menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi.
2. Membenahi kesalahan berbahasa dalam teks laporan hasil observasi.

Setiap teks memiliki unsur kebahasaan yang berbeda-beda, demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Berikut ini adalah unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi.

1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil            observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Untuk memahami hal tersebut,            kamu harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa. 

Kata berbentuk morfem atau morfem bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas, contoh Baju, Kamu, Buah, dsb.

Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat. Contoh  wayang kulit, rumah sakit, warung makan, dsb.

2. Afiksasi

Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.

 

3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Ciri Kalimat Definisi

  • Menjelaskan arti suatu objek
  • Deskripsi bersifat umum atau tidak melibatkan fitur khusus objek
  • Biasanya ditemukan dalam laporan ilmiah.
  • Jika kalimatnya bertolak belakang, maka itu tidak akan mengubah arti kalimat itu

Contoh Kalimat Definisi

  • Untuk lebih memahami definisi kalimat, berikut adalah beberapa contoh definisi kalimat.
  • Suaka margasatwa adalah daerah berhutan dengan beragam jenis hewan.
  • Warga adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah (negara).
  • Survei adalah studi yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau melakukan wawancara untuk mengumpulkan data.

 Ciri Kalimat Deskripsi

  • Lima indera terlibat dalam menggambarkan objek
  • Dapat membuat pembaca melihat atau membayangkan orang yang diceritakan
  • Berbicara tentang fitur khusus objek
  • Sering ditemukan dalam laporan atau deskripsi paragraf
  • Jika kalimatnya terbalik, itu akan mengubah makna kalimat itu.

Contoh Kalimat Deskripsi

  • Kadal itu membela musuh dengan mematahkan ekornya.
  • Bunglon dapat mengubah warna kulit mereka berdasarkan di mana mereka berada.

4. Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat simpleks adalah suatu kalimat dimana hanya terdiri dari satu verba utama. Hal ini dikarenakan pada kalimat simpleks hanya mempunyai satu peristiwa, aksi, maupun tindakan.

Kalimat ini umumnya mempunyai pola :

S-P , S-P-O , S-P-O-K , S-P-O-K-Pel

 Contoh :

  • Pina membersihkan meja di ruang tamu. Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O-K
  • Nisa menyiram bunga. Maka kalimat diatas mengandung pola S-P-O

Kalimat Kompleks adalah suatu kalimat dimana mempunyai lebih dari satu verba utama ataupun predikat karena disini terdapat dua aksi, peristiwa, ataupun kejadian. Kedua struktur ini umumnya dapat dipisahkan dengan tanda koma, konjungsi, maupun sebaliknya tidak mempunyai tanda atau konjungsi sama sekali.

Contoh :

  • Pina membeli berlian baru karena ia mempunyai banyak uang. Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-O-C-S-P-O
  • Sifa menyanyi di kebun, burung pun berkicauan dengan begitu merdunya. Maka pada kalimat ini mempunyai pola S-P-K-S-P-K

Itulah keempat unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi. selain keempat hal tersebut, tentu kita juga harus memperhatikan penulisan huruf (ejaan), penggunaan tanda baca dan juga kefektifan kalimat yang kita gunakan. 

Jika ada hal yang belum kamu pahami silakan tuliskan pertanyaanmu di kolom komentar. Salam sehat dan tetap semangat :). 


Sabtu, 24 Juli 2021

X MIPA 3 Pengertian dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


 Halo...Selamat datang di kelas Bahasa Indonesia, materi kita hari ini adalah Teks Laporan Hasil Observasi. Penjelasan mengenai apa itu laporan Observasi dan bagaimana struktur teksnya, dapat kalian pelajari dari video di atas. silakan simak video tersebut dengan seksama sambil mencatat hal penting yang perlu diingat. Jika ada hal yang tidak kamu pahami, ajukan pertanyaanmu di kolom Komentar pada postingan ini.

  • Apabila ada salah satu diantara kalian yang ingin menanggapi/menjawab pertanyaan tersebut, disilakan dan akan mendapat +1 poin penilaian(Keaktifan dalam KBM selalu disediakan +poin) jangan lupa menyertakan nama baik untuk penanya maupun yang ingin menjawab. 
Tetap semangat dan patuhi protokol kesehatan serta selalu menerapkan perilaku hidup sehat. :)

Jumat, 23 Juli 2021

X MIPA 2 Pengertian dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

 

Halo...Selamat datang di kelas Bahasa Indonesia, materi kita hari ini adalah Teks Laporan Hasil Observasi. Penjelasan mengenai apa itu laporan Observasi dan bagaimana struktur teksnya, dapat kalian pelajari dari video di atas. silakan simak video tersebut dengan seksama sambil mencatat hal penting yang perlu diingat. Jika ada hal yang tidak kamu pahami, ajukan pertanyaanmu di kolom Komentar pada postingan ini.

  • Apabila ada salah satu diantara kalian yang ingin menanggapi/menjawab pertanyaan tersebut, disilakan dan akan mendapat +1 poin penilaian(Keaktifan dalam KBM selalu disediakan +poin) jangan lupa menyertakan nama baik untuk penanya maupun yang ingin menjawab. 
Tetap semangat dan patuhi protokol kesehatan serta selalu menerapkan perilaku hidup sehat. :)

Rabu, 21 Juli 2021

X MIPA 1 Pengertian dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


 Halo...Selamat datang di kelas Bahasa Indonesia, materi kita hari ini adalah Teks Laporan Hasil Observasi. Penjelasan mengenai apa itu laporan Observasi dan bagaimana struktur teksnya, dapat kalian pelajari dari video di atas. silakan simak video tersebut dengan seksama sambil mencatat hal penting yang perlu diingat. Jika ada hal yang tidak kamu pahami, ajukan pertanyaanmu di kolom Komentar pada postingan ini.

  • Apabila ada salah satu diantara kalian yang ingin menanggapi/menjawab pertanyaan tersebut, disilakan dan akan mendapat +1 poin penilaian(Keaktifan dalam KBM selalu disediakan +poin) jangan lupa menyertakan nama baik untuk penanya maupun yang ingin menjawab. 
Tetap semangat dan patuhi protokol kesehatan serta selalu menerapkan perilaku hidup sehat. :)

X IPS 4 Pengertian dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi



Halo...Selamat datang di kelas Bahasa Indonesia, materi kita hari ini adalah Teks Laporan Hasil Observasi. Penjelasan mengenai apa itu laporan Observasi dan bagaimana struktur teksnya, dapat kalian pelajari dari video di atas. silakan simak video tersebut dengan seksama sambil mencatat hal penting yang perlu diingat. Jika ada hal yang tidak kamu pahami, ajukan pertanyaanmu di kolom Komentar pada postingan ini.
  • Apabila ada salah satu diantara kalian yang ingin menanggapi/menjawab pertanyaan tersebut, disilakan dan akan mendapat +1 poin penilaian(Keaktifan dalam KBM selalu disediakan +poin) jangan lupa menyertakan nama baik untuk penanya maupun yang ingin menjawab. 
Tetap semangat dan patuhi protokol kesehatan serta selalu menerapkan perilaku hidup sehat. :)

Senin, 19 Juli 2021

Buku Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia K-13

 

Buku Teks Pelajaran adalah Buku yang dapat menunjang kegiatan Pembelajaran terutama pada masa pandemi dan mengharuskan kita melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti saat ini. 

Tidak memiliki Buku Teks dalam bentuk fisik?jangan khawatir, silakan unduh Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa SMA Kelas X, XI dan XII melalui link berikut. 

Buku Siswa Kelas X, XI dan XII

                                                          



X MIPA 4 Pengertian dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

 

Halo...Selamat datang di kelas Bahasa Indonesia, materi kita hari ini adalah Teks Laporan Hasil Observasi. Penjelasan mengenai apa itu laporan Observasi dan bagaimana struktur teksnya, dapat kalian pelajari dari video di atas. silakan simak video tersebut dengan seksama sambil mencatat hal penting yang perlu diingat. Jika ada hal yang tidak kamu pahami, ajukan pertanyaanmu di kolom Komentar pada postingan ini.
  • Apabila ada salah satu diantara kalian yang ingin menanggapi/menjawab pertanyaan tersebut, disilakan dan akan mendapat +1 poin penilaian(Keaktifan dalam KBM selalu disediakan +poin) jangan lupa menyertakan nama baik untuk penanya maupun yang ingin menjawab. 
Tetap semangat dan patuhi protokol kesehatan serta selalu menerapkan perilaku hidup sehat. :)


Sabtu, 06 Maret 2021

Resep Pangsit Goreng Sedap


 Kebanyang dong, kriuknya pangsit goreng menemani soremu dengan segelas teh panas. Yuk bikin sendiri di rumah :). ini dia bahan-bahannya:

Kulit pangsit (bisa beli di pasar atau penjual sayur keliling), Potong bentuk persegi sesuai selera ya ukurannya. 

untuk isiannya, siapkan:

  1. 200 gr daging ayam filet dilumatkan menggunakan Chopper, Blender ataupun dicincang juga boleh. 
  2. 150 gr Tapioka.
  3. Kaldu ayam dan garam secukupnya.
  4. Air secukupnya. 

Minyak untuk menggoreng.

Cara membuat 

  1. Campurkan daging ayam yang sudah dilumatkan, tepung, kaldu ayam dan garam. Aduk rata sambil tambahkan air hingga menjadi adonan yang kalis. 
  2. Siapkan kulit pangsit, isi dengan adonan isi kemudian lipat sesuai selera. 
  3. Panaskan minyak untuk menggoreng dengan api sedang. 
  4. Goreng pangsit yang telah diisi hingga kuning keemasan. 
Pangsit Goreng siap dihidangkan bersama sambal Kacang, ataupun saus sambal. 

Selamat Mencoba :)



 


Tepung Tapioka